Ulang Tahun di Sekolah

Biasanya, setiap ulang tahun Alun kami hanya merayakan di rumah. Gak merayakan sih sebenernya. Karena hanya ada kami berempat dan hanya tiup lilin sederhana atau bikin nasi kuning aja. dan gak pernah juga ultah bertema seperti kebanyakan anak-anak kecil lainnya.

Di usianya yang menginjak 6 tahun ini, Alun ternyata ingin dirayakan di sekolah. Penyebabnya sederhana: dua minggu sebelum hari ultahnya, ada teman sekelas yang berulang tahun dan juga dirayakan di sekolah. Namanya anak-anak, selalu ingin meniru apa yang temannya lakukan 🙂
Pas hari H, Alun tetap sekolah seperti biasa. Di tengah-tengah jam pelajaran, saya datang mengantarkan kuenya ke kelas, diserahkan ke ibu guru. kuenya pun bukan pesanan. Hanya beli apa yang tersedia di toko bakery saja. Plus saya belikan plastik mika ukuran kecil dan sendok plastik untuk anak-anak makan kue di kelas.

Selanjutnya saya serahkan pada gurunya, terserah mau bagaimana acaranya. Menurut bu guru, di akhir pelajaran baru acara potong kue akan dilakukan. Nah, uniknya bapaknya Alun tidak memperbolehkan ada bingkisan-bingkisan layaknya ultah anak kecil, seperti snack chiki, cokelat dan lain-lain. Cukup kue ulang tahun saja yang boleh, kata bapaknya. Pelit? Oh ternyata bukan. Bapak Alun sangat concern terhadap perilaku konsumtif anak-anak yang suka jajan. Jadi, walaupun sebenarnya menyenangkan, tetap saja dia strict gak mau membiarkan dan membiasakan anak-anak dibagi-bagi makan  jajanan begitu. Hmmm…sedikit berbeda pandangan dari saya sebagai ibunya, tapi tak apalah. Yang penting hari ini Alun bahagia. Tuuh kuenya juga udah pas banget sama salah satu tokoh kartun favoritnya.

Happy birthday anak ibu tersayang. Lekas besar, panjang usia, pintar dan sholeh yaaa….