Melipir Ke Kalijodo

Hai epribadih…Selamat tahun baru dulu yaa. Peluk virtual satu-satu *sok artis.
Saya membuka tahun baru 2017 ini dengan melihat banyaknya email masuk dari blog yg saya ikuti, yang semua temanya adalah postingan perdana menyambut 2017.
Ah saya gak pengen bikin postingan begitu…udah cukup terwakili sama postingan resolusi 2017, dan yang terpenting gimana konsisten ngejalanin resolusi itu.

Terus sekarang mau ngobrolin apose? Aposeeee kokondaooo..yarabeee sorendoreriii

Pengen cerita ceriti aja kemarin tahun baruan ke mana. Aih basi atuh postingannya? Pasti ke Ancol kan? Atau Taman Mini nonton kembang api? Oh tentu tidak. Karena malam tahun baru dilalui di rumah saja dan tidur. Nona kecil a.k.a anak bungsu, udah teler dari jam 23.00 WIB. Dar der dor kembang api yang memekakkan telinga gak berhasil ngebangunin doi. Deshe malah nambah ngorok bro. Kecapean main sepanjang hari non stop gak pake tidur siang soale hehe.

Nah tanggal 1 Januarinya, kita malah jalan-jalan di malam hari. Awalnya nyari makan malam di luar. Abis makan trus pak suami iseng bawa kita sekeluarga jalan-jalan ke daerah……..Kalijodo. Jalan-jalannya anti mainstream mameeen…. Udah gitu sampe di Kalijodonya sekitar jam 22.00 WIB.

Bagi sebagian besar warga Jakarta tentu sudah tidak asing lagi dengan stereotype negatif tempat ini beberapa tahun yang lalu. Kalijodo identik dengan dunia malam. Esek-esek. Tapi itu dulu. Sekarang,  pemda provinsi DKI Jakarta menyulap kawasan ini menjadi sebuah tempat yang nyaman. Ya, Ruang Terbuka Hijau (RTH) sekaligus Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Pembangunan keseluruhan RTH dan RPTRA ini memang baru sekitar 90%.

Namun ada beberapa bagian yang sudah bisa dipakai oleh para pengunjung, Di antaranya: track sepeda BMX dan skateboard yang tidak pernah sepi digunakan anak-anak muda dan remaja yang gemar dengan kedua olahraga ini.  Bahkan sudah menjelang tengah malam, area ini tetap rame loh.

Nah, yang unik dari RTH RPTRA ini, ada tangga yang lumayan tinggi yang memisahkan antara track sepeda tadi dengan area RPTRA. Tapi tangga ini justru dipakai oleh pengunjung untuk berselfie ria, termasuk eikeh tentunya *benerin sanggul.

Di bagian RPTRA nya sendiri, tersedia beragam fasilitas. Mulai dari ruang laktasi, toilet umum dan khusus untuk difabel, ruang PKK, lapangan futsal dan aneka permainan anak seperti ayunan, perosotan dan jungkat jungkit.

 

 

Ke depannya, dikabarkan juga akan dibangun mushola, outdoor fitness, lintasan jogging dan beberapa fasilitas lainnya. Dengan menggandeng pihak swasta (Sinarmas Group) sebagai kontraktor utama, pemprov DKI Jakarta membangun area ini dengan style bangunan yang minimalis dan kekinian. Keren deh, kayak bukan RPTRA rasanya pas lagi di sini.

Oya, untuk masuk ke sini, jika membawa mobil, dikenakan tarif parkir Rp 5,000. Jika membawa anak kecil, hati-hati ya, karena area parkir mobil ini langsung berbatasan dengan Kali Angke dan memang belum ada pagar pengaman (masih dalam tahap pembangunan).

Senang rasanya semakin banyak ruang terbuka di Jakarta ini, yang bisa dimanfaatkan anak-anak dan warga masyarakat sekitar untuk beraktivitas positif. Semoga ke depannya warga pun mau untuk terus memelihara fasilitas yang sudah disediakan pemda ini, termasuk dengan tidak membuang sampah sembarangan, agar RTH tetap terlihat bersih dan asri, serta selalu nyaman untuk dikunjungi.

sedih liat sampah berceceran kayak gini

 

Sekian laporan halan-halan malam perdana di 2017. Sekali lagi, hepi niu yir semuwanyaaaa….. 🙂