Oleh-oleh ART untuk di Kampung

Lebaran sudah di depan mata. Saatnya mudik untuk yang punya kampung halaman. Saatnya beli baju lebaran dan juga kebutuhan lain pendukungnya. Tak terkecuali mbak Mawar.

Sebagai perantau (merantau ke Jakarta), mbak Mawar praktis hanya pulang dan bertemu anak dan keluarganya setahun sekali. Terkadang setahun dua kali, pulang di luar jadwal lebaran jika memang ada kebutuhan yang urgent.

Pulang ke kampung halaman, dengan membawa aneka oleh-oleh, sudah lumrah ia lakukan setiap tahun. Setiap kali ia berbelanja, baik ke mall atau pasar malam untuk mengumpulkan aneka oleh-oleh itu, biasanya ia akan cerita ke saya. Even though saya gak pernah nanya karena kuatirnya dia akan mikir,  kok saya usil amat sama urusan orang hehe.

Dan tahun ini pun ia bercerita sambil memperlihatkan aneka oleh-olehnya. Berikut listnya:

1. Boneka Tom Cat. Untuk mainan ini ia beli di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Untuk anak bungsunya yang  usia kelas 3 SD.

gambar dari google

2. Boneka yang bisa menangis. Seperti gambar di bawah ini penampakannya. Sama, beli di pasar Gembrong juga. Nah ini untuk keponakannya yang….kelas 5 SD. Agak takjub saya menderngar penuturannya bahwa sang keponakan nangis kejer keukeuh sumeukeuh pengen minta dibeliin boneka ini. Kelas 5 SD saya ngapain ya? Kayaknya sih udah malu main boneka mirip anak TK. Dulu kelas 5 saya mainnya galah asin, ngecengin cowok ganteng di kelas, atau main monopoli. Ya sudahlah, tiap anak toh beda-beda ya karakternya.

gambar dari Tokopedia

3. Sepatu Nike KW. Ini untuk anak laki-lakinya yang sudah usia 20 tahunan, dan kebetulan juga kerja di Tangerang. Sang anak males belanja-belanja, jadi nitip uang ke mbak Mawar dan minta tolong dibelikan sepatu. Pilihan warnanya diserahkan pada sang ibu.

gambar dari Tokopedia

4. Baju pesta untuk anak bungsu. Kebetulan bulan Juli nanti, saudara mbak Mawar hajatan di kampung. Jadi baju ini spesial untuk menghadiri hajatan tersebut.

gambar dari m.dhgate.com. Kurang lebih baju pestanya kayak gini, ada blink blink nya gitu

5. Baju muslim untuk anak bungsu. Untuk hari H lebaran, untuk silaturahmi ke saudara dan tetangga.

6. Roller blade untuk si anak bungsu. Ini juga beli di Pasar Gembrong.

gambar dari Tokopedia

7. Celana jeans untuk mbak Mawar sendiri. Ini langsung dijajal pas doi pamit pulang naik travel ke Lampung.

8. Ayam goreng Sabana. Pas diceritain ini saya speechless. Seriusan kudu banget bawa beginian dari Jakarta?

“di kampung ada sih bu fried chicken beginian. Cuma kecil-kecil ayamnya. Mbak cerita sama sodara di kampung kalo di Jakarta ayamnya mah gede-gede. Jadi aja, pada nitip bawain dari Jakarta” ia bercerita dengan logat Sunda yang kental.

gambar dari kulzein.com

But unfortunately, pas udah mau berangkat dan mbak Mawar bergegas ke kios Sabana, ndilalah kiosnya enggak buka. Jadilah bawaan yang ini diskip alias tidak terbeli.

Itulah kira-kira sebagian besar oleh-oleh mbak Mawar untuk keluarga tercinta di rumah. Mungkin sebagian yang baca ada yang nyinyir: ya ampun, anaknya dimanja banget sih? Kudu banget ye beli semua jenis oleh-oleh terutama buat anak, ampe begitunya?

Tapi kami (saya dan pak suami) berusaha melihat dari sudut pandang berbeda. Ketemu anak cuma setahun sekali, mungkin begitulah cara mbak Mawar mencurahkan kasih sayang dan cintanya pada sang anak. Apalagi anaknya cuma dua: yang pertama yang usia 20 tahun kerja di Tangerang itu. Yang kedua ya yang kelas 3 SD. Buat sebagian orangtua, cara mencurahkan kasih sayang bukanlah dengan membelikan aneka mainan kesukaan sang anak tapi bisa dengan cara yang lain, yang tidak perlu banyak biaya. Tapi biarlah, sekali lagi, itulah mindset mbak Mawar untuk menyenangkan anaknya terutama di hari nan spesial, hari raya Idul Fitri ini.

Semoga mbak Mawar selamat sampai di tujuan, berkumpul dan bahagia bersama keluarganya. Mudah-mudahan setelah libur Lebaran mbak Mawar tetap berkenan bekerja di rumah kami, mengasuh Alun dan Lintang yang sudah semakin besar. Amiin…