Angan-angan yang Tak Tercapai

Baca judulnya aja udah malesin ya? Apalagi content/isi postingannya. Hahahaha….prolognya udah pesimis begini.
Jadi udah lama sebetulnya pengen banget nulis topik angan-angan yang satu ini. Soal menjadi wanita pendamping pria yang berprofesi sebagai ABRI. Tsaaaaahhh…apa-apaan ini??

Setiap wanita di dunia ini, normalnya tertarik pada aneka ragam pria. Ada wanita yang tertarik dengan pria yang rambutnya gondrong misalnya a.k.a metal. Aih ini generasi 80-90an benjet ya,secara dulu rocker-rocker berambut gondrong itu ngetrend banget dan guanteng-guanteng poll. Ada hasrat terpendam alias keinginan “aih seandainya aku menjadi pacar/istrinya.” Nah ada pula wanita yang tertarik dengan pria bertato misalnya. Karena pria bertato apalagi kalo badannya atletis, bisa bikin resah dan gelisah hati dan raga ini pemirsa. Keliatan ganteng dan “aih seandainya aku menjadi pacar/istrinya” pun muncul kembali. Lalu ada juga wanita yang tertarik dengan pria berkacamata, karena kacamata memberikan kesan smart dan terpelajar. Macam-macam deh pokoknya.
Nah ada satu lagi……wanita yang tertarik dengan pria yang berprofesi sebagai tentara atau kalau di Indonesia itu ABRi istilahnya. Bisa Angkatan Darat, Laut maupun Udara.
Siapa yang tidak tertarik? Badan yang terlihat proper bahkan atletis terutama yang masih muda-muda, rambut yang selalu cepak namun guanteng, seragam yang semakin membuat mereka terlihat menarik di mata wanita, aih siapa yang gak pengen ya jadi pendamping hidupnya *eeaaa…
Eits jangan salah guys…to be honest saya pribadi kadang punya loh perasaan pengen punya pasangan berprofesi tentara. Terutama sekali Angkatan Udara. Kenapa spesifik? Simple reason: semua tentara mungkin mengerti menggunakan senjata, tetapi tidak semua bisa menerbangkan pesawat. Yes, specific and sophisticated skill…dan tentunya berani pada ketinggian. Gak semua orang di dunia ini berani sama ketinggian euy. Ada yang baru sampai ketinggian level Bianglala Dufan aja udah merem melek pengen pengsan aja rasanya. Lha apa kabarnya kalau Angkatan Udara yang menerbangkan pesawat beribu-ribu kaki di atas awan sana trus mesti ngerti bertempur di udara. Wuiiih…tambah keren kan imagenya? Bukan berarti para perwira Angkatan Laut dan Darat ga kalah keren loh ya. Hidup berlama-lama di laut dan kapal selam membutuhkan mental dan keahlian khusus. Bertempur menggunakan tank di darat juga butuh keahlian khusus. Agus Yudhoyono aja waktu masih aktif di TNI AD kan juga sering membuat perasaan wanita yang menatapnya enggak menentu ya?

Namun entahlah…Angkatan Udara adalah yang paling menarik perhatian saya. Ihiyyy…. makanya saya gak pernah absen dan bela-belain datang kalo ada HUT TNI AU di Jakarta euy. Wahahahah ketauan dah ah sekarang alesannya kunaon 🙂 Kadang tampang para perwira itu sebetulnya biasa aja, tapi ketika sudah berseragam gantengnya nambah.

Belum cukup sampe di situ, ada pula beberapa perwira yang nampaknya sadar diri bahwa profesi ABRI ini memang menarik di mata para wanita. Ada yang posting di akun IG nya, terutama di IG story, aktivitas beliau lagi workout di gym, lengkap dengan shirtless plus keringetan. Yassalaaaaam…aing klepek-klepek baaang. Situ udah keren banget nerbangin pesawat, trus ditambah saya disuruh nonton videonya lagi ngegym…..dududududu….gak nolak baaang, gak nolaaaakkk….!

Yah namanya manusia, apalagi saya perempuan, terkadang suka ada rasa jealous kalau melihat ibu-ibu pendamping para perwira Angkatan Udara ini, apalagi yang para pacar/suaminya sudah sah sebagai instruktur dan pilot jet tempur misalnya. Huhuhuhu…kadang kalo ngeliat mereka suka mikir “duh beruntungnya para wanita ini.”

Itu kan khayalannya ya. Namanya juga khayalan, yang diliat kan cuma enak dan asiknya wae. Yang keliatan di mata cuma pas kerennya mereka duduk di belakang cockpit jet tempur doang. Saya kebetulan gak punya teman dekat yang berprofesi tentara. Ada sih temen SMP tapi posisinya bukan istri tentara melainkan ya dianya (teman saya ini  cowok) yang tentara Angkatan Darat , dan saya juga enggak berteman dekat. Hanya satu angkatan saja pas di SMP dulu. Karena gak punya teman dekat, makanya sejujurnya saya pun enggak tau bagaimana kehidupan sehari-hari sebagai pendamping para perwira nan gagah ganteng itu. Tapi pernah sih baca di salah satu blog…itupun bacanya selintas lalu….kalau mau jadi pendamping ABRI itu juga harus lolos seleksi dalam kategori keluarga. Alias keluarga sang wanita harus punya track record bersih, tidak terlibat G30S PKI dan lain-lain. Itu baru dari satu sisi.

Nah hal-hal lain yang based on reality-nya banyak……
Emang situ sanggup kalau ditinggal dinas ke luar negeri atau daerah di Indonesia tetapi itu daerah konflik? Emang situ sanggup dibawa dan tinggal di daerah tempat suami berdinas, trus misalnya tempatnya jauh poll dari kota dan gak ada Alfamart? *eh?
Emang situ sanggup untuk berkomitmen siap ditinggal untuk selama-lamanya karena suami gugur saat membela negara? Saya inget waktu AKBP Untung Sangaji, perwira Polri yang pake kemeja putih dan turun tangan pertama kali untuk menghadapi oknum bom Sarinah (masih pada ingat kan?) diwawancara salah satu stasiun TV. Beliau bilang bahwa dia dari awal nikah sudah ngomong sama istrinya bahwa kapanpun kamu harus siap menjanda, karena tentara maupun polisi bisa mati kapan saja dalam tugas. Tuuuh…emang situ siap? *ngomong ke diri sendiri.
Dan masih banyak realita lain yang harus dihadapi, yang tentunya tidak semuanya manis ya. Dan wajib menjaga kewibawaan suami juga pastinya, bukan hanya dengan ikut aktif di Dharma Pertiwi tetapi juga dalam perilaku sehari-hari diupayakan tidak nyeleneh. Kuat enggak? hehehehe….kalo saya sih ya enggak.
Makanya seperti yang saya bilang di awal, ini semua cuma angan-angan doang, karena kalo disuruh njalanin realitanya waduh akika belum sanggup cuy…..

rsz_1pexels-photo-135013

adek ngayal dulu ya bang… bole kan? Gambar dari pexels.com

Jadi marilah simpan khayalan ini buat hepi-hepi saja. Tetaplah hepi-hepi two thousand *lawas maksimal* ketika menyaksikan para perwira atau instruktur jet tempur TNI AU berseragam dan berada di cockpit pesawat tempur masing-masing. Tetaplah hepi hepi memiliki impian, karena sejatinya manusia tetep butuh hiburan walau cuma ngayal doangan. Hehehehe…..mohon dimaafkeun kalau postingan ini sungguh geje dan gak ada nilai edukatifnya blas.

Ah mau napak dulu ah…napak di tanah biar balik ke dunia nyata. Napak dan ngeliat pak suami yang cuma bisa nyetir mobil+motor, bukan nerbangin si burung besi dengan kecepatan suara.
Have a nice Monday everybody 🙂
signature

21 thoughts on “Angan-angan yang Tak Tercapai

  1. Bawangijo says:

    Jadi inget serial korea Descendant of the Sun, cowoknya tentara tapi bukan angkatan udara, guantenge poll. Eh karena dia artis deng.

    Cita-citaku pengen bersuamikan pns jaman dulu, tapi karena ngejomblo mulu, akhirnya aku yg jadi pns. Sekarang kepengen punya suami bule 🙈

    Like

  2. inlycampbell says:

    Wahh ngomong2 soal tentara, di Blenheim lagi berkumpul tentara se – NZ lagi latihan apa gitulah.. 4 minggu, tiap kali kalau sepedaan pan lewat sana, terus tak foto2in.. diketawain sama Iyan, katanya awas lho nanti dianggap SPY –__–“

    Liked by 1 person

  3. namah says:

    Kadang Dunia terbalik loh Dik,… Kami yang Tentara pengen kehidupan Sipil sebab bebas banyak waktu luang…. karena kita cuti aza susah… never stop for duty

    Liked by 1 person

  4. jessmite says:

    Iya lihat profesi militer dengan seragamnya yang gagah bikin kita gregetan gigit bibir. Macho-nya…. Hebatnya kemampuan yang mereka miliki hasil disiplin dan dedikasi bertahun-tahun… jadi sungguh sepadan kan wibawa yang mereka dapatkan saat berseragam?

    anyway, itu suamiku termasuk yang mbak sebutkan lho, bertattoo dan atletis ahahaha… aku juga suka ngayal punya kehidupan yang bebas dengan Marshall Sastra, mbak.. Suamiku pun tau kalo aku mengidolakan Marshall Sastra, dia cukup sering juga ngeledek aku :p

    Oh ya bapak mertuaku letkol Marinir mbak, jadi sedikit tau lah perjuangan ibu mertua membesarkan anak-anak tanpa suami. Juga pengalaman pindah-pindah domisili karena pindah daerah dinas. Kakekku (bapak dari mamaku) sendiri juga TNI AL, jadi kok aku nggak terlalu mendambakan suami Angkatan. Suamiku sendiri sering cerita kok masa kecilnya yang tumbuh tanpa sosok ayah yang sering membimbingnya di rumah. Sehingga dia nggak terlalu dekat dengan ayahnya, dan ga ada bonding dari kecil, gitu.
    Udah ah, commentku bisa aku publish jadi satu artikel blog nih, entar hahaha,

    Like

    • imeldasutarno says:

      Waaah baru tau Intan idolanya Marshall Sastra ya hehe. Karena traveling melulu ya makanya si Marshall keliatan hidupnya asik banget. Asli baru tau juga kalo kamu berasal dari keluarga TNI. Pasti hidupnya penuh disiplin sejak dini ya Ntan 🙂

      Like

      • jessmite says:

        Ahaha enggak juga, mbak. Soalnya kan itu yang TNI kakek bukan orang tuaku. Kalau kakek pasti sayang cucunya dan lebih permisif dari ortu. Tapi kalo kakekku dulu ke anak laki-lakinya baru katanya disiplin dan keras.

        Liked by 1 person

Leave a comment