Di suatu hari Sabtu, bulan Maret kemarin. Sebuah pesan WA masuk ke hp saya. Dan membuat shock. Seorang teman telah tiada. Usianya baru 30 tahun. Beberapa waktu lalu ia sempat sekantor dengan saya. Dan sekarang tiba-tiba saya harus membaca berita ia sudah berpulang.
Rasanya gak percaya. Karena saat kerja bareng beliau sehat-sehat saja. Sampai berita itu datang dan menginfokan jika beliau meninggal karena kanker.
Saat masih bekerja sama-sama, almarhum memang banyak kontroversi, baik dalam urusan rumah tangga yang berjalan kurang baik dengan istrinya, sampai pekerjaan di kantor yang tidak terhandle dengan benar. Gak usah dipretelin satu satu karena gak baik mengungkit salah dan problemnya orang yang sudah meninggal.
Lalu kenapa saya sampai membuat postingan ini? Apakah karena almarhum pernah sekantor? Bukan hanya itu. Ada satu hal yang lebih fatal. Saat almarhum sudah resign, pernah suatu kali ia memasang foto di status WA, tengan dirawat di RS lengkap dengan infus. Dengan tololnya, saya malah bergunjing dengan teman yang lain. Saya bercanda bahwa ia dirawat bukan karena sakit tapi karena berkonflik lagi dengan istrinya di rumah. Lalu saya tertawa-tawa sama teman saya.
Padahal saat itu almarhum memang benar-benar sakit sampai akhirnya tak sampai sebulan setelah foto status itu almarhum dipanggil Allah SWT.
Detik itu juga saya merasa menjadi manusia paling biadab di dunia. Manusia paling jahat, paling jahanam. Dan detik itu pula saya gak tau mesti minta maaf ke mana, karena yang bersangkutan telah tiada.
Semua kata-kata negatif dan kebun binatang sungguh sungguh layak saya terima. Dan sejak menerima berita duka, saya tak hentinya memohon ampun pada Allah SWT. Segenap rasa malu saya, hanya saya sampaikan ke Allah. Saya bahkan merasa saya layak menerima hukuman yang terendah sekalipun, entah apapun itu wujudnya.
Ini benar-benar pelajaran hidup banget buat saya. Sudah tua seperti ini kok ya bukannya makin bijak mengontrol mulut, tangan dan pikiran? Astagfirullah…….
Semoga almarhum diterima di sisi Allah, dosanya diampuni, dilapangkan kuburnya, diterima iman Islamnya. Maafkan aku ya Allah…… Semoga ke depannya saya bisa lebih mengontrol diri lagi, amiin……
Amiin ya robbal alamin. Aq paling tkt sm penyakit ini mba. Krn ga smua org bs ngeh soal kanker. Smoga kita dan keluarga sehat selalu, bs hidup sampai tua nanti. Amiin
LikeLiked by 1 person
Amiiiin…..
LikeLike
Aamiin ya Rabb. jd pelajaran bagi aku jg yg baca. Spy lbh bijak mengontrol kalimat yg keluar.
LikeLiked by 1 person