Teknologi yang Mengacak-acak Perasaan

Dua hari ini bawaan ibu-ibu wali murid kelas anakku, mellow melulu. Bukan apa-apa, ujian kenaikan kelas telah usai. Saatnya libur. Bagi raport masih lama, after lebaran. Dan yang bikin mellow adalah karena anak-anak akan naik ke level yang lebih tinggi dan diajar oleh wali kelas yang berbeda lagi.

Zaman sekarang, karena ada WA, aneka sosmed, dan kemajuan teknologi lainnya, kemudian haru dan mellow pun tercipta. Ibu wali kelas kirim message by WA, mengucapkan selamat liburan untuk anak-anak dan mohon maaf lahir bathin apabila dalam satu tahun selama mengajar, ada perkataan dan perbuatan yang kurang berkenan. Seketika semua emak-emak wali murid berkaca-kaca.

Dan bertubi-tubi kami pun meminta maaf jika selama satu tahun ini anak kamipun banyak melakukan hal-hal yang membuat emosi jiwa, kurang sopan dll kepada ibu guru. Tak lupa kami limpahkan terima kasih yang tak terhingga karena sudah membimbing anak-anak sampai akhirnya menjadi soleh dan semakin pandai. Lalu ditambah pula, menggunakan aplikasi pembuat video pendek, sang wali kelas membuatkan video berupa kumpulan foto-foto kegiatan kelas anak saya selama ini, dengan background musik yang lagi-lagi membuat mata ini basah oleh air mata. Beliau bilang video itu untuk kenang-kenangan bahwa mereka pernah bersama.

Terkenang selama satu tahun, dalam suka dan duka. Nah di sekolah anak saya ini, per kelas dibagi dari kelas A-D. Ketika naik ke level selanjutnya, anak-anak akan diacak lagi alias tidak akan memiliki teman sekelas yang sama tiap tahun. Ini pula yang membuat naik kelas seolah-olah perpisahan. Berpisah dari teman yang sama selama setahun. Padahal sekolahnya ya sama, di situ-situ juga sampai kelas 6 nanti hehe.

Itulah salah satu kekuatan teknologi ya. Zaman dulu mah, naik kelas kek, teman sekelas diacak pas naik kelas kek, ya flat aja rasanya. Ga ngaruh, toh tiap hari walau udah beda kelas ya tetap bisa ketemu. Begitu juga dengan pergantian wali kelas, ya biasa aja rasanya. Karena dulu perasaan kita enggak diacak-acak oleh kehadiran video yang dibuat dengan aplikasi, dan pesan plus foto yang dikirim via WA grup.

Zaman berubah, teknologi berkembang, perilaku pun berubah. Ah, masih berasa sedih sedikit….karena di hari pertama libur sekolah, wali kelas tadi memajang status WA seperti ini:

PicsArt_06-05-11.01.42

Terima kasih untuk satu tahun ini bu guru 😦

signature

6 thoughts on “Teknologi yang Mengacak-acak Perasaan

Leave a comment