Pada libur Natal, tahun baru, sekaligus libur sekolah ini, kami hanya menghabiskan waktu libur di dalam kota saja. Karena tidak mempunyai budget liburan yang cukup banyak, maka tahun ini kami putuskan untuk mengeksplor taman kota saja.
Seperti yang kita ketahui bersama, Jakarta memiliki banyak ruang terbuka hijau, baik yang berupa RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak) di masing-masing kotamadya, maupun yang berupa taman atau hutan kota.
Nah kali ini kami mencoba eksplor ke Hutan Kota Gelora Bung Karno.
Sebagaimana kita ketahui, jauh hari sebelum Asian Games 2018 dimulai, pemerintah mulai merenovasi hampir seluruh kawasan GeloraBung Karno (GBK). Renovasi baik berupa fisik, maupun manajemennya. Alhasil, kawasan yang dulunya kusam, disulap menjelma menjadi area cantik, bersih nan rapi. Memanjakan mata bagi siapa saja yang mengunjunginya.
Salah satu yang direnovasi adalah kawasan lapangan golf/Senayan Driving Range. Kawasan seluas 4,6 hektar ini nampak begitu asri setelah menjadi hutan kota. Apalagi letaknya dikelilingi gedung pencakar langit, menjadikan hutan kota GBK menjadi semacam oase sejuk di tengah hiruk pikuknya kehidupan ibukota. Petugas keamanan pun senantiasa berjaga dan patroli keliling, sehingga kalau ada pengunjung yang menyalahi aturan langsung bisa diarahkan. Hutan pun terlihat bersih sekali. Pengunjung menjadi lebih tertib, yang mungkin disebabkan adanya petugas tadi.
Untuk mengakses kawasan ini, kita bisa masuk dari Pintu 5 GBK yang berada di samping FX Plaza. Berseberangan pula dengan patung Bung Karno yang menjadi salah satu landmark dan icon di GBK. Kita hanya membayar biaya parkir (yang harus menggunakan e-money di seluruh area GBK) dan langsung bisa menikmati hutan kota tanpa tiket masuk lagi.
Kami mencoba datang ke sini di waktu-waktu yang berbeda. Ketika libur Natal kami datang di sore hari sampai malam. Sehingga bisa merasakan atmosfer terang yang perlahan berubah menjadi gelap. Nah saat libur tahun baru kami mencoba datang di pagi hari.
Jika dilihat dari papan petunjuk, ada banyak fasilitas tersedia di sini. Namun saat kami datang, coffee housenya tidak terlihat buka. Lalu rumah-rumah semacam wisma yang terdapat dalam gambar, menurut petugas hanya dibuka saat ada kunjungan kenegaraan baik oleh pejabat negara maupun Presiden RI.

Jembatan tanpa pegangan. Hati-hati kalau bawa anak ya
Keindahan hutan kota ini pun sering menjadi objek hunting foto bagi para penggemar fotografi. Saat kami ke sana pun, ada komunitas fotografi yang tengah mengabadikan kolam ikan air terjun yang memang menjadi pusat keindahan di hutan kota ini.
Walau tanpa fasilitas permainan anak samasekali, namun banyak pengunjung yang membawa anak, untuk sekedar bermain sepeda, berlarian di area jogging yang luas, maupun sekedar berfoto-foto.
Menjelang malam, sunset pun tiba. Lampu-lampu hutan mulai dinyalakan. Suasana langit dengan ornamen gedung-gedung pencakar langit, menjadi salah satu objek foto yang ditunggu-tunggu pengunjung, tak terkecuali kami.

Malam pun menjelang

Selfie sukaesih dulu
Ketika libur tahun baru, kami pagi-lagi ke sini. Membawa sepeda yang diangkut pakai mobil, kami pun mencoba bersepeda dan menikmati udara pagi.
Hutan kota GBK dapat menjadi salah satu alternatif ruang terbuka yang layak untuk dikunjungi bersama keluarga. Jika membawa anak-anak, jangan lupa selalu diawasi. Karena semua jembatan di atas kolam ikan tidak memiliki pegangan/pengaman. Yuk main ke hutan kota GBK.
ehhhh aku dulu sering ke gbk buat joging kok baru tau ada yang kek ginian??
cantikkk tho
LikeLiked by 1 person
itu kan dulu…..hutan kota ini baru mas ‘__’
LikeLike
Wah pemandangannya keren banget!
LikeLiked by 1 person
cobain main ke sana mbak 🙂
LikeLike
tempat yang keren….
LikeLiked by 1 person
Baru ngeh namanya hutan kota.. tapi hutan kok gersang yaaa. Pas liat fotomu penasaran pengen kesana, eeeh pas liat sendiri dari atas gedung di seberangnya, jadi mendadak males kebayang panasnya ahahahaha
LikeLiked by 1 person