Hulondalo Lipu’u (My Dream Destination)

Destinasi impian liburan kamu apa sih? Kalo nanya ke saya….mau tau jawabannya?
Awalnya, sama seperti orang kebanyakan, kalau ditanya menghayal kayak gini, waaah jawabannya so pasti yang jauh-jauh, keren dan ekstrim-ekstrim dong. Ekstrim medannya, ekstrim pula harga ke sananya, hahaha. Misalnya: pengen banget liburan ke Antartika karena pengen ketemuan sama sodara yang fisiknya samaan alias beruang kutub (eikeh gendats mak).  Atau pengen banget pergi ke Kuil Machu Picchu di negara Peru, sekedar ingin merasakan atmosfer mistis dari one of New Seven Wonders of the World ini. Huhuhuh….halusinasi bener ceu?!

Tapi, setelah merenung ulang…… apa yang benar-benar saya inginkan untuk menjadi destinasi impian saya selama ini?

Pulang ke Gorontalo.

Sebagian darah saya adalah Gorontalo. Ayah memang berasal dari Jawa, sementara ibu asli Gorontalo. Jangankan saya, ibu saya saja sudah berpuluh-puluh tahun keluar dari daerah Gorontalo karena ikut merantau bersama nenek saya. Ke Makassar, Balikpapan, dan terakhir di Pulau Jawa, hingga saat ini. Saya sendiri lahir di Makassar. Seumur-umur belum pernah pergi ke Gorontalo.

Gorontalo sendiri awalnya masih termasuk dalam wilayah provinsi Sulawesi Utara. Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah berkenaan dengan otonomi daerah, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000, tertanggal 22 Desember 2000. Tanggal 16 Februari 2001,  Gorontalo diresmikan menjadi provinsi ke-32 di Indonesia.

Lalu kenapa begitu passion ke sana? Oh ya, jika berkunjung ke sana, saya tak lupa membawa serta ibu, suami dan anak-anak saya.

Saya butuh tau, darimana saya berasal. Saya butuh tau darimana nenek moyang dan half of my blood comes from. Saya ingin anak dan suami saya tau sedikit dari sejarah asal keluargaku. Saya cuma ingin datang, menjejakkan kaki di sana, dan akhirnya bisa bilang ke diri saya sendiri: inilah tanah asal keluarga ibu saya.

Sebagai fam Wartabone, sudah tak bisa dipungkiri bahwa nenek moyang ibu saya adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia, Nani Wartabone (silakan cek di link ini untuk lebih jelas tentang perjuangan beliau ya).

nani_wartabone

Nani Wartabone. Gambar dari wikipedia

Jadi, jika ada rezeki dan umur bisa ke Gorontalo, tempat pertama yang ingin saya datangi adalah Kecamatan Suwawa, di Kabupaten Bole Bolango. Itulah kampung halaman ibu saya sekaligus kampung halaman Nani Wartabone. Hmmm saya ini apanya alm.Nani Wartabone ya? Jika alm. Nani Wartabone itu hitungannya adalah kakak sepupu dari kakeknya ibu, berarti saya hitungannya cicit ya? Hehehe…kurang lebih begitulah.

Di Suwawa, ingin rasanya mengunjungi makam yang berada dalam satu kompleks dengan rumah peninggalan alm. Nani Wartabone. Lokasi ini oleh Pemda Gorontalo dijadikan cagar budaya. Walau dari berita yang saya baca, kondisinya agak memprihatinkan/kurang mendapat perhatian dari Pemda setempat, tak menyurutkan keinginan saya untuk ke sana. To be there with my family, praying in front of his graveyard, could bring sense of belonging, with the very deep respect about one of my ancestor.

cagar-budaya-makam-nani-wartabone-1

Gambar dari radargorontalo.com

museum-cagar-budaya-makam-nani-wartabone

Rumah peninggalan alm.Nani Wartabone. Gambar dari radargorontalo.com

Kemudian perjalanan dilanjutkan ke pusat kota Gorontalo, tepatnya di alun-alun atau yang lebih dikenal dengan Lapangan Taruna Remaja. Di situ berdiri monumen Nani Wartabone. Monumen ini berdiri tepat di depan rumah dinas Gubernur. Wajib punya foto di sini, untuk kenang-kenangan tentunya. Bukan untuk pamer bahwa “hey ini patung nenek moyang saya loh!”. Bukaaan…..! Semata-mata hanya untuk bukti bahwa saya pernah berkunjung ke Gorontalo, karena patung ini adalah salah satu landmark di sana. Yah mirip-miriplah kalo kita ke Jakarta, wajib banget foto pake bekgron Keong Mas, wahahaha ….. 🙂

nani-wartabone

Patung Nani Wartabone. Gambar dari pobarus.blogspot.co.id

Begitu banyak objek wisata menarik di daerah ini. Sudah tentu gak mungkin dikunjungi semua. Di Suwawa sendiri ada Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, dengan luas kurang lebih 287.115 hektar. Kalau di Pulau Jawa, mirip dengan Taman Nasional Ujung Kulon, yang di dalamnya kita dapat melihat konservasi habitat asli aneka satwa terutama satwa langka, dan juga wisata gunung serta air terjun. Karena berwisata di tempat tersebut harus melakukan trekking yang lumayan melelahkan dan medannya cukup ekstrim (tidak recommended untuk yang membawa anak kecil), maka pilihan harus dibuat.

airterjun1

Air terjun Lombongo, salah satu air terjun yang terdapat dalam Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Gambar dari boganinaniwartabone.dephut.go.id

Mau ke mana lagi di Gorontalo?

Dan…..pilihan sudah tentu jatuh pada, Pulo Cinta.

Tempat ini tetiba menjadi super hits di kalangan pecinta travelling dan penikmat liburan sejati. Banyak yang bilang ini adalah salah satu hidden paradise. Nah sudah tentu saya pun gak akan melewatkan kesempatan berlibur ke sini ya.
Lokasi wisata ini beroperasi sejak akhir 2015 dan diresmikan 31 Januari 2016 oleh Menteri Kemaritiman saat itu, Rizal Ramli.

Processed with VSCO with hb2 preset

Maldives van Indonesia. Pulo Cinta. Gambar dari marischkaprudence.blogspot.co.id

Btw kenapa dinamakan Pulo Cinta ya? Konon ceritanya, pada masa peperangan Gorontalo dulu, ada sesorang pangeran yang jatuh cinta dengan seorang perempuan cantik keturunan Belanda, kemudia mereka berdua memadu kasih. Karena kedua belah pihak orangtua tidak merestui, akhirnya mereka berdua menjalin kasih diam-diam, bertemu juga secara diam-diam. Tempat biasa mereka bertemu kini dikenal dengan nama Pulo Cinta. Etapi memang gosong pasir di pulau ini membentuk icon Love loh, setidaknya based on image dari Google Earth seperti berikut ini. Kece banget kan ya?

pulo-cinta-google-earth-646x1080

Penampakan dari Google Earth. Gambar dari herrytjiang.com

Kalau saya startnya dari Suwawa, berarti akan makan waktu kurang lebih 4 jam ya untuk sampai ke destinasi ini. Nanti akan sampai di Pantai Bolihutuo Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo Gorontalo, lalu naik speedboat kurang lebih 25  menit untuk sampai di resortnya.

Di tempat ini tersedia kurang lebih 15 resort yang tersebar di sekitar jembatan buatan berbentuk LOVE. Suasananya mirip di Maldives. Tuh kan, gak perlu ngabisin duit banyak untuk berwisata ke negara orang ya…cukup ke Gorontalo udah dapat tjakepnya suasana mewah ala resort internasional loh.

Apa sih yang bisa kita lakukan di Pulo Cinta ini? Selain menikmati keindahan alamnya, beberapa aktivitas yang bisa kita lakukan di sini adalah:

1. Snorkeling dan diving. Ini sudah pasti, karena dari atas laut aja udah keliatan betapa kerennya visibility laut di sini, apalagi kalau snorkeling/diving sampai ke dalam ya. Nah kalo ini bagiannya pak suami aja deh, karena doi jagonya. Saya mah cukup berenang-berenang standar aja sama anak-anak. Oh ya, jangan lupa bawa pelampung buat anak kalau mau ke sini.

3000x2000_b4e7f64e7222972f16a12ee3b9c0d52b7813c9fb

Snorkeling. Gambar dari beritagar.id

2. Males-malesan sambil menikmati indahnya lautan sekitar sepuasnya, hanya dengan membuka pintu penginapan kita dan leyeh-leyeh di terasnya. Duh heaven on earth banget ya cyiiin….

13098996_975474695869718_2061281799_n

Gambar dari indonesia-tourism.com

3. Main ayunan di laut. Kalo di darat paling banter main ayunan kan di sekolahan taman kanak-kanak atau di taman terbuka yeee…Nah di sini bisa merasakan sensasi lain dari naik ayunan.

Processed with VSCO with hb2 preset

Gambar dari marischkaprudence.blogspot.co.id

4. Berenang. Sudah pasti ini mah ya. Anak-anak apalagi…gak kuku kalo ngeliat air bening dikit, bawaannya langsung pengen nyebur. Emmm…bukan cuma anaknya sih, nyokapnya anak-anak juga hahahaha…..

Untuk rate resortnya sendiri memang cukup mahal, karena ini kan privat dan eksklusif banget ya tempatnya. Based on source di internet, rate menginap di sini adalah antara Rp3,5 juta-Rp15 juta per malam, tergantung pada harga tipe kamar dan juga perbedaan weekdays dan weekend.

Processed with VSCO with hb1 preset

Ah kapan ya bisa punya rumah begini? #eh? Gambar dari marischkaprudence.blogspot.co.id

Harga tersebut sudah  termasuk boat transfer menuju Pulo Cinta dan 3 x meals per day plus snack and coffee/ tea, snorkeling gears dan island hopping trip.

SAMSUNG CSC

Pulo Cinta di waktu malam. Gambar dari marischkaprudence.blogspot.co.id

Tadinya saya mau beberkan juga tips-tips kalo bawa anak liburan ke pantai/laut, tapi berhubung fokus utama dari giveaway ini adalah destinasinya, jadi gak saya tulis 🙂

Last but not least……setiap manusia punya impian dan cita-cita, mau ke mana kakinya melangkah untuk menikmati liburan dan mengeksplor hal-hal baru di luar sana. Namun, di manapun kita menjejak, di ujung belahan dunia manapun kita berhasil sampai, jangan pernah lupakan dari tanah mana kita berasal.
Hulondalo Lipu’u (Gorontalo Daerahku), semoga rezekiku sampai, untuk dapat melangkah ke sana, walau hanya sebentar saja.

“To understand and reconnect with our stories, the stories of the ancestors, is to build our identities”. – Frank Delaney-

Tulisan di atas diikutsertakan untuk giveaway milik Nyonya Sepatu dan Jalan2liburan

6 thoughts on “Hulondalo Lipu’u (My Dream Destination)

  1. Jalan2Liburan says:

    Emang ya kalau mimpi jangan tanggung2, kalau bisa return tickets to the moon sekalian 🙂

    Ikut mendoakan semoga impian melihat tanah nenek moyang di Gorontalo bisa kesampaian segera ya, diberikan kesehatan dan rejeki bisa kesana secepatnya 🙂
    du du du aku pun pengen kesana karena Pulo Cinta ini nih 🙂

    Makasih sudah iktuan giveaway kita berdua…cheers! 🙂

    Liked by 1 person

    • imeldasutarno says:

      iiishhhh mauuuu bangeeet itu mah. Aamiiin, mudah2an aku masih diberi umur dan rezeki untuk sekedar menjejak di tanah asal ibuku mbak. Pulau Cinta tjakep mbak walaupun mahal, hiks hiks…etapi ngayal doang gpp dong yaaa, halal kok hehe 🙂
      Sama-sama ya mbak, semoga GA nya sukses 🙂

      Like

Leave a comment