Dua minggu lalu, adik dari Mbak Mawar datang ke Jakarta untuk bekerja. Kebetulan ia mendapat pekerjaan mengurus rumah tangga (jadi ART) di rumah teman kami. Karena letak rumahnya tidak terlalu jauh, Mbak Ani (nama samaran adiknya mbak Mawar) sesekali main ke rumah kami. Terutama saat Sabtu atau Minggu, ketika ia dibolehkan oleh bosnya untuk keluar sekadar untuk refreshing.
Saya tanya apa motivasi dia datang ke Jakarta, meninggalkan anaknya yang baru berusia tiga tahun dan diasuh oleh neneknya? Rupanya Mbak Ani dan suaminya ini baru terkena musibah. Mereka ditipu orang. Saya kurang tau detailnya bagaimana, tetapi kerugiannya 30 juta. Dan uang 30 juta itu mereka pun meminjam dari orang lain. Akibatnya sang empunya uang bolak balik menagih dan menuntut pertanggungjawaban Mbak Ani dan suami.
Saya dengernya? Lemes. Tiga puluh juta bisa buat umroh, masih ada sisa pula.
“Di kampung uang 30 juta mah gede bu,” kata Mbak Ani.
“Ealah mbaaak…jangankan di kampung. Di kota (Jakarta) juga segitu mah gede buanget,” jawab saya.
Jadi, dengan membulatkan tekad, Mbak Ani ke Jakarta mengadu nasib. Penghasilannya akan dipakai untuk menyicil utang. Sang suami pun, penghasilannya dari bekerja di kampung akan digunakan untuk hal yang sama.
Betapa beruntungnya teman kami yang mendapatkan ART seperti Mbak Ani. Karena Mbak Ani sudah pasti akan menerima semua keadaan, susah senang, pahit manis selama bekerja di rumah teman kami tersebut. Ke Jakarta beneran niat kerja maksudnya.
Karena di luar sana, masih banyak pula ART yang kurang niat. Ada yang baru tiga hari kerja, karena ngerasa banyak kendala ini itu, gak cocok sama bosnya dll dll, langsung minta resign. Ada yang baru sebulan udah minta pulang dengan alasan macam-macam. Ada pula yang baru satu hari besoknya udah dadah babay. Jadi ke Jakartanya hanya semacam coba-coba, tanpa ada target. Kalo dirasa kerjaannya gak enak, ya udah pulang aja lagi ke kampung. Kelar.
ART model Mbak Ani ini sesungguhnya yang didambakan semua orang. Kemungkinan resign sungguh kecil, karena mencicil 30 juta itu, mungkin baru bisa lunas setelah kerja dalam hitungan tahun. Selain kemungkinan resign yang kecil, ART yang niat kerja begini biasanya sudah sounding dari awal apa kebutuhannya dia, sehingga bosnya bisa memprediksi kira-kira sampai kapan ia akan ada niatan pulang kampung lagi.
Saya dulu pun (sekitar 7 tahun lalu) pernah punya ART yang sounding dari awal bahwa ia bekerja di rumah kami karena benar-benar mencari modal untuk menikah. Apabila modal sudah cukup kemungkinan 6 bulan dari hari pertama ia bekerja, ia akan pulang kampung. Enak kalau ada omongan begini dari awal. Tinggal kaminya saja mau terima kondisi seperti itu atau tidak. Kalaupun menerima, at least kami tinggal memprediksi kapan mulai cari-cari ART baru lagi.
Jadi semacam blessing in disguise ya? Eh bener gak ya nulisnya? Musibah untuk Mbak Ani, namun hal tersebut juga keberuntungan untuk teman kami.
Demikianlah postingan receh di hari ini. Ayo makan siang dulu biar semakin gembira menghadapi kenyataan bahwa besok udah hari Jumat lagi. Yeaaah….!
Salam buat mba Ani ya mbak. Salut atas tekadnya menuntaskan jeratan hutang dikampung dengan menghadapi peruntungan di Jakarta. Moga dilancarkan urusannya perihal hutang-piutang ini.
LikeLiked by 1 person
Insya Allah. MAs diptra kok blognya saya gak bisa buka ya? hehe. Iya mudah2an urusan mbak Ani dilancarkan, amiiin….
LikeLike
Bisa kok yang artpid.wordpress.com 😁 yang diptra.com sedang dipensionkan.
LikeLike
ooo pantes. OK segera meluncur 🙂
LikeLike
ceritanya mbak ani itu mirip (gak sama banget sih hehe) sama cerpennya guy de maupasant, the necklace http://www.eastoftheweb.com/short-stories/UBooks/Neck.shtml
recommended, mbak!
LikeLiked by 1 person
Belum baca tapi kok bisa sama ya? hehe….kebetulan aja kali ya 🙂
LikeLike
Salut sama mbak Ani dan suaminya yang bersepakat dan bersama-sama berusaha keras buat bisa bayar hutangnya.
Duh jadi ingat sama pihak-pihak yang punya utang sama saya. Berharap mereka punya tekad kuat untuk melunasi hutangnya juga. Udah capek bolak-balik nagih
LikeLiked by 1 person
Halo mbak makasih sudah mampir ke mari. Iya, usaha banget ya buat melunasi utang. Hiks hiks…berpelukan dulu mbak, akupun mengalami hal yg sama denganmu 😦
LikeLike
Wah, bisa jadi panutan nih. Dulu aku pernah diurus sama ART yang sabar banget. Ya, walaupun mereka kadang nyebelin, tapi mereka bisa bertahan hampir 5 taun lebih.
LikeLiked by 1 person
Halo Yos, wah keren ART nya bisa bertahan 5 tahun lebih. Alhamdulilah, ART macam begitu nemuinnya bagaikan mencari jarum dalam jerami loh 🙂
LikeLike
Iya, susah banget untuk jaman sekarang.
LikeLiked by 1 person
Kasian juga ditipu orang sebesar itu. Padahal modalnya juga minjem. ART yang niat kerja dari awal emang dambaan keluarga 😳
LikeLiked by 1 person
Nah makanya Ntan, miris aku juga denger cerita mbak Ani. Semoga mbak Ani dimudahkan untuk bayar utangnya yaaa…
LikeLike