Bisa Apa Kita?

Banyak hal terjadi belakangan ini. Dan semua berganti fokus…..ke Gempa Palu-Donggala. Tadinya diri ini ingin berfokus mengikuti update atlet bulutangkis Indonesia yang berlaga di Korea Open 2018. Plus timnas U-16 yang juga tengah berjuang di Piala AFC U-16. Dan tak lupa euforia Asian Para Games yang akan digelar mulai 6 Oktober nanti.

Tapi semua disingkirkan. Udah ga ada nafsu ngikutin itu semua. Karena mata dan hati hanya berfokus pada Palu dan Donggala.

Bisa apa saya ini? Paling hanya bisa nangis, dan mendoakan para korban. Kalau ada rezeki lebih menyumbangkan uang atau barang-barang yang sangat dibutuhkan para korban. Sudah itu saja. Boro-boro mbantu tenaga apalagi pemikiran.

Berhari-hari sejak gempa…yang saya lakukan hanya menonton breaking news di berbagai TV Swasta di Indonesia. Ga ada semangat buat ngikutin berita lain.

Teman sekantor keluarga intinya di Palu. Ia merantau ke Jakarta, bekerja. Ikut deg-degan menanti kepastian kabar dari Palu, karena beberapa hari akses telepon seluler terputus samasekali. Sampai akhirnya kabar kepastian datang: kedua orang tuanya, kakak, dan keponakannya selamat dan sedang berada di posko pengungsian, sambil terus was-was karena gempa susulan sebentar-sebentar datang. Sementara sepupu teman ini meninggal tersapu tsunami. Padahal satu hari sebelum gempa dan tsunami, teman saya ini baru ngobrol panjang berhaha hihi sama almarhum sepupunya lewat hp. Selain sepupu, teman-teman kuliahnya di Palu pun ada beberapa yang meninggal akibat gempa dan tsunami ini.

Bisa apa kita? Allah SWT sudah menetapkan takdir ini untuk bangsa kita. Kalau kita speechless karena kerusakan yang demikian masif,  ya memang inilah…sekali lagi…takdir yang telah ditetapkan Allah SWT. bisa terjadi pada siapa saja. Hari ini di Donggala, mana tau besok kita yang mengalami. Pasrah dan selalu berdoa pada Allah SWT. Karena pergeseran lempeng bumi ataupun tumbukan dan berakhir gempa, bukan sesuatu yang bisa kita cegah.

Bisa apa kita? Sebagai makhluk lemah, amunisi terakhir kita hanyalah doa. Doa agar semua baik-baik saja. Doa agar Allah berkenan melindungi kita semua dari bencana. Doa agar semua dosa yang telah kita perbuat selama ini diampuni.

737247_720

Gambar dari Tempo.co

Teruntuk semua saudara-saudara kita di daerah bencana….semoga tetap diberi kekuatan, ketabahan, dan kesabaran menghadapi ini semua. Tak akan pernah mudah, namun insya Allah ada jalan yang akan Allah berikan untuk keluar dari semua ini. Doa kami semua menyertaimu saudara-saudaraku……
signature

6 thoughts on “Bisa Apa Kita?

  1. Hello its me, Wabbit says:

    mencelos hati aku liat video2nya. apalagi baca cerita cerita orang yang masih mencari saudaranya :(( semoga semua yang di Palu tetap kuat

    Liked by 1 person

  2. Phebie says:

    Manusia berencana Tuhan menentukan ya. Banyak rentetan unluck factors yang menyebabkan korban jatuh. Menurut saya besarnya angka kematian bisa dihindari bila masyarakat teredukasi juga tentang bencana alam. Saya melihat banyak video yang masih tidak ngeh ketika air laut surut dan diteriaki disuruh naik. Banyak kepanikan karena tdk tahu apa yg dilakukan. Semoga dikuatkan bagi mereka yang ditinggalkan dan bantuan bisa dilancarkan…

    Liked by 1 person

    • imeldasutarno says:

      Sedih memang. Level edukasi masyarakat kita masih rendah terutama di daerah yg bukan perkotaan ya mbak. Kemarin dengerin pak Sutopo bicara panjang lebar di TV saat press conference, dan bilang bahwa penyebab rusaknya alat deteksi tsunami di banyak negara, faktor utamanya adalah….budaya masyarakat. Dan budaya ini sambung menyambung dengan level edukasi kurasa. Ah panjanglah kalo dibahas satu per satu mbak. Mari berdoa, agar yg sudah menjadi korban diberi kemudahan, kesehatan dan kesabaran hiks hiks 😦

      Like

Leave a reply to imeldasutarno Cancel reply